Khusus renungan GeMA Mobile Kitab Nehemia, renungan yang dimuat di sini sedikit berbeda dengan renungan dalam GeMA Cetak. Berikut ini adalah renungan asli yang dibuat oleh Pdt. Johari Yohanis tanpa diedit sama sekali oleh editor.

Menghadapi Tantangan Hidup

9 November 2015
Perhatian: Khusus renungan GeMA Mobile Kitab Nehemia, renungan yang dimuat di sini sedikit berbeda dengan renungan dalam GeMA Cetak. Berikut ini adalah renungan asli yang dibuat oleh Pdt. Johari Yohanis tanpa diedit sama sekali oleh editor.

Latar Belakang
Edisi 2013 yang lalu sudah menjelaskan secara lengkap latar belakang kitab Nehemia. Oleh sebab itu, edisi kali ini hanya menyinggung sedikit tentang penulis dan penulisan kitab Nehemia. Penulis kitab ini adalah Nehemia sendiri. Dan dia adalah seorang pemuda bangsa Israel yang ikut serta dalam pembuangan di Babel pada tahun 586 BC ( 2 Tawarikh 36:20). Dalam otoritas Arthasasta raja Persia itu, Nehemia sebagai tawanan, diberi hak istimewa. Ia mendapatkan kehormatan dan kepercayaan dari raja sebagai juru minum raja (1:11). Jabatan juru minum adalah sebuah jabatan yang penting dan berpengaruh dikalangan istana. Dan ini merupakan pencapaian posisi yang luar biasa bagi seorang pemuda tawanan. Menurut tradisi, seorang juruminum raja yang sering berada di istana, dan sering bertemu dengan para selir-selir adalah seorang kasim atau eunuch yaitu orang yang dikebiri. Status ini delematis. Di istana dia dijadikan orang penting, sementara di mata orang Yahudi status seorang eunuch kurang diterima di tengah komunitas agama Yahudi. (Ulangan 23:1).

Namun Nehemia tetap menunjukan loyalitas dan integritas dirinya sebagai umat pilihan Tuhan ditengah-tengah tekanan hidup bersama bangsanya. Ia sangat mengasihi bangsanya dan tetap memelihara kesetiaan dan imannya kepada Tuhan. Ketika Ia berada di Puri Susan, sedang melaksanakan tugas rutinnya, ia mendengar perbincangan orang-orang sebangsanya mengenai kondisi tembok Yerusalem yang masih menjadi reruntuhan. Ia sangat sedih mendengarnya, karena bagi sebuah bangsa, khusus bangsa Israel, tembok merupakan pertahanan sebuah kota. Tanpa tembok, Yerusalem adalah kota tanpa pertahanan. Bait Allah dapat dengan mudah diserang, kehidupan masyarakat dan agama terancam. Oleh sebab itu, sesuai dengan arti nama Nehemia yaitu The Lord Comfort atau Tuhan Penghibur, memberikan penghiburan dan motivasi bagi umat Tuhan untuk bangkit dan bersemangat, berani bertindak, pegang janji Tuhan untuk membangun kembali Tembok Yerusalem Tuhan .

Nehemia seorang nabi, pemimpin, pekerja dan pribadi yang sungguh-sungguh percaya kepada janji Tuhan; oleh sebab itu ia memulai segala sesuatu dengan doa; mengerjakan segala sesuatu disertai doa; dan mengakhiri segala sesuatu dengan doa. Disamping tekun berdoa, secara teknis, ia memiliki kepekaan spiritual, cermat dan cerdik menghadapi bermacam tantangan dan ancaman. Oleh sebab itu, ia menjadi seorang yang sangat konsisten dan berintegritas dalam mengadakan restorasi di tengah-tengah bangsa Israel.

Catatan: Bentuk tulisan kali ini bersifat garis besar dengan mengangkat pokok-pokok pikiran teks. Tujuannya ialah untuk memberikan gambaran yang lebih luas, namun dapat dimengerti secara sederhana. Oleh sebab itu, diharapkan pembaca dapat membaca setiap ayat, paragraf, perikop, dan pasal secara cermat, agar dapat mengerti dan menangkap maksud dari pokok-pokok pikirannya sebagai renungan pribadi masing-masing.
Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design